Tugas ke-10 Manajemen Umum
Nama : Raden bayu herlambang
NPM : 35110514
Kelas : 1DB20
Tgl Buat : 20 Desember 2010
Formatif ke Sepuluh
Manajemen Umum
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
Jawab:
Motivasi adalah karakteristik dalam diri yang membantu Anda mencapai tujuan Anda. Ini adalah suatu energi yang mendorong Anda untuk bekerja keras dan mencapai apa pun yang Anda inginkan atau harapkan. Ini adalah energi yang memberikan kekuatan untuk bangun dan terus berjalan - bahkan ketika segala sesuatu sangat berat untuk dijalankan.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[
2. Gambarkan framework (kerangka kerja ) dari motivasi
Sasaran Organisasi à Akan dicapai
Komitmen Anggota Organisasi } Motivasi
3. Gambarkan teori hirarki kebutuhan dari Maslow ?
Jawab: Kelima tingkatan kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan Fisiologis : antara lain rasa lapar, haus, seks dan kebutuhan ragawi lainya.
2. Kebutuhan Keamanan : antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
3. Kebutuhan Sosial : mencangkup kasih sayang, rasa dimiliki, diterimabaik dan persahabatan
4. Kebutuhan Penghargaan : mencangkup faktor hormat internal seperti otonomi, prestasi, harga diri. Faktor rasa hormat eksternal mencangkup status, pengakuan dan perhatian.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : berupa pengakuan terhadap kapasitas pengetahuan, keterampilan, dan potensi yang dimilikinya.
Menurut Maslow orang dewasa secara normal memuaskan kira kira 85% kebutuhan fisiologis, 70% kebutuhan rasa aman, 50% kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40% kebutuhan harga diri serta 10% kebutuhan aktualisasi diri. Pernyataan tersebut cukup logis karena rata rata orang lebih termotivasi memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak bisa ditunda tunda lagi seperti makan, minum dan kebutuhan fisiologisnya. Sementara kebutuhan lainya masih bisa ditunda.
source : www.litlemumy.com
Dalam prosesnya teori Maslow menjelaskan bahwa tingkatan kebutuhan hirarki diatas dapat dicapai setiap manusia secara bertahap. Suatu tingkatan kebutuhan memerlukan pemuasan yang optimal apabila ingin berpindah ke tingkatan selanjutnya. Sifat statis teori ini mengindikasikan bahwa orang akan terus menerus berupaya memenuhi tingkatan kebutuhanya yang belum terpenuhi hingga puas dan tidak memotivasi dirinya lagi. Jika keadaan sudah puas terjadi orang akan berpindah ke kebutuhan selanjutnya yang nilai kepuasanya lebih tinggi dan memerlukan upaya yang lebih tinggi lagi. Begitulah seterusnya hingga manusia mencapai kepuasan tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri di masyarakat.
Namun, keadaan setiap individu yang berbeda beda baik dari segi ekonomi, status, jabatan dan lain lain menyebabkan kebutuhan setiap individu berbeda beda dan berada dalam berbagai tingkatan. Ini tentu jadi tantangan bagi pemimpin untuk memahami keberadaan motivasi karyawan karyawanya sehingga tidak ada kesalahan ketika memberikan sebuah perangkat motivator seperti bonus, promosi dll. Pemimpin yang mampu membaca tingkatan motivasi bawahan akan dapat dengan mudah menentukan paket motivator yang cocok bagi bawahanya.
Lebih jauh Maslow menjelaskan bahwa tingkatan kebutuhan yang ia susun dibagi menjadi dua jenis kebutuhan umum, yaitu:
- Kebutuhan order rendah yang mencangkup kebutuhan fisiologis dan keamanan
- Kebutuhan order tinggi yang mencangkup kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
Kedua klasifikasi kebutuhan diatas membedakan sumber pemenuhan nya masing masing. Kebutuhan order rendah dipenuhi secara internal (dalam diri orang itu) sedangkan kebutuhan order tinggi dipenuhi secara eksternal (misal dengan upah, kontrak, masa kerja,dll).
Walaupun teori Maslow memperoleh pengakuan luas dari berbagai kalangan terutama para manajer praktik karena teori ini mudah dipahami, namun toeri ini bukan tanpa cacat. Dukungan empiris yang kurang yang merupakan acuan diterimanya suatu teori menyebabkan teori ini menuai banyak kritik. Selain itu sifat statis teori ini juga mendapat kritikan tajam dari berbagai kalangan terutama akademisi, karena dinilai kurang bisa diterima jika seseorang akan terus menerus berupaya di satu tingkatan hingga puas tanpa bisa balik ke kebutuhan yang lebih rendah atau mengoptimalkan kebutuhan sebelumnya lagi.
Daftar Pustaka
Robhin, Stephen.Perilaku Organisasi.2003. Prentice Hall
Grifin, Bisnis.2003.Prentice hall
www.wikipedia.com
4. Jelaskan teori dua faktor dalam motivasi dari Herzberg ?
Jawab:
Bahwa ketidakpuasan dan kepuasan muncul dari dua faktor yang berbeda,yaitu:
a. Faktor penyebab ketidakpuasan (faktor hygiene).
mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukanà
Contoh : Gaji,kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan
b. Faktor penyebab kepuasan (Faktor yang memotivasi).
berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja.à
Contoh : Prestasi,pengakuan,tanggungjawab dan kemajuan.
5. Jelaskan teori ekpektasi sebagai model dari motivasi ?
Jawab:
Bahwa orang memilih bagaimana bertindak dari berbagai alternatif tingkahlaku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.
teori ekpektasi sebagai model dari motivasi,Teori ekspektasi rasional (rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul “Rational Expectations and the Theory of Price Movements”. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Robert E. Lucas Jr. untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi melakukan peramalan di masa yang akan datang.
mengatakan Bahwa orang memilih bagaimana bertindak dari berbagai alternatif tingkahlaku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.