Teori Bahasa
Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk
kepentingan perancangan kompilator (compiler)
dan pemroses naskah (text processor).
Bahasa formal adalah kumpulan kalimat.
Semua kalimat dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama. Sebuah bahasa formal
bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda. Dikatakan bahasa
formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap kalimatnya.
Bahasa manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan
kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya ‘bahasa
formal’ akan disebut ‘bahasa’ saja.
Automata
Automata adalah mesin abstrak yang
dapat mengenali (recognize), menerima
(accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa
tertentu
Ekspresi
SUKU MDOP FAKTOR
·
3
FACTOR
( )
EKSPRESI ASOP SUKU
+
SUKU FACTOR Y
FAKTOR
X
Ekspresi di bagi tiga yaitu suku, mdop,
factor karena faktor termasuk angka atau nilai maka nilai 3 turun , sedangkan
mdop seperti perkalian maka turun . karena ada kurung maka kita gunakan
penurunan dari suku untuk memcah bagian kurung tadi melalui suku >>
ekspresi>>ekspresi>>asop>>suku dan ekspresi turun lagi
sebagai pemecahan dalam kurung menjadi ekspresi >>suku>>lalu faktor
>> x huruf termasuk faktor karena mereka berada di dalam kurung dan
apabila dikalikan atau di tambah maka akan membentuk suatu 2 angka. Asop turun
menjadi + dan suku>>factor dan hasilnya adalah Y.
1.
Dalam
pembicaraan grammar, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token.
2.
Kalimat
adalah deretan hingga simbol-simbol terminal.
3.
Bahasa
adalah himpunan kalimat-kalimat. Anggota bahasa bisa tak hingga kalimat.
4.
Simbol-simbol
berikut adalah simbol terminal :
·
huruf
kecil awal alfabet, misalnya : a, b, c
·
simbol
operator, misalnya : +, -,
dan ´
·
simbol
tanda baca, misalnya : (, ), dan ;
·
string
yang tercetak tebal, misalnya : if, then, dan else.
5.
Simbol-simbol
berikut adalah simbol non terminal :
·
huruf
besar awal alfabet, misalnya : A, B, C
·
huruf S
sebagai simbol awal
·
string
yang tercetak miring, misalnya : expr
dan stmt.
6.
Huruf
besar akhir alfabet melambangkan simbol terminal atau non terminal, misalnya :
X, Y, Z.
7.
Huruf
kecil akhir alfabet melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol
terminal, misalnya : x, y, z.
8.
Huruf
yunani melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau
simbol-simbol non terminal atau campuran keduanya, misalnya : a, b,
dan g.
9.
Sebuah
produksi dilambangkan sebagai a ® b,
artinya : dalam sebuah derivasi dapat dilakukan penggantian simbol a dengan simbol b.
10.
Simbol a dalam produksi berbentuk a ® b disebut ruas kiri produksi sedangkan simbol b disebut ruas kanan produksi.
11.
Derivasi
adalah proses pembentukan sebuah kalimat atau sentensial. Sebuah derivasi
dilambangkan sebagai : a Þ b.
12.
Sentensial
adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol-simbol non
terminal atau campuran keduanya.
13.
Kalimat
adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal. Jelaslah bahwa kalimat
adalah kasus khusus dari sentensial.
14.
Pengertian
terminal berasal dari kata terminate
(berakhir), maksudnya derivasi berakhir jika sentensial yang dihasilkan adalah
sebuah kalimat (yang tersusun atas simbol-simbol terminal itu).
15.
Pengertian
non terminal berasal dari kata not terminate (belum/tidak berakhir),
maksudnya derivasi belum/tidak berakhir jika sentensial yang dihasilkan
mengandung simbol non terminal.
Pohon Derviasi ada 3:
1. Akar
2.batang 3.daun
Batang sebagai
non terminal contohnya huruf besar.
Daun sebagai
terminal contohnya huruf kecil.
PANJANG :
Bè
S = aS
S=aaB
B=aabc
C=aabac
C=aabaa
Dalam penurunan
panjang hanya kita perhatikan pusat atau awal pendefisiannya maksudnya adalah
nilai yang sudah di keluakan masih di simpan yang tantinya niali depanya terus
ada.
PENDEK
S=> S=Ab
B=aac
C=aaa
Dalam peneurunan
pendek kita hanya mengekuarkan nilai TERMINAL saja dari non TERMINAL.
0 komentar:
Posting Komentar