Mandala Bisa Terbang Lagi
TEMPO.CO, Surakarta - Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines, bersiap terbang lagi tahun ini. Perusahaan yang 51 persen sahamnya kini dimiliki Saratoga Capital ini akan beroperasi mulai April mendatang.
Menurut Direktur Utama Saratoga Capital, Sandiaga Salahudin Uno, saat ini, pihaknya masih menunggu sertifikat kelayakan terbang atau Air Operator Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan. Dia optimistis dalam satu atau dua pekan mendatang sertifikat tersebut akan terbit.
Menurutnya, setelah sertifikat itu keluar dua bulan kemudian maskapainya bisa beroperasi. "Jadi jika Februari kami sudah dapat AOC, sekitar April sudah bisa terbang," kata dia, Minggu, 29 Januari 2011.
Rencananya Mandala akan mengarungi rute lama yang pernah mereka operasikan. Sandi berkilah, rute-rute lama masih jadi prioritas karena tergolong rute gemuk.
Dia memaparkan beberapa trayek penerbangan yang bakal digarap Mandala yakni Jakarta-Medan, Jakarta-Denpasar serta Jakarta-Singapura. Tapi tak tertutup kemungkinan maskapai yang didirikan oleh lembaga terafiliasi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 1969 ini memiliki jalur penerbangan baru. ""Kami juga berencana membidik rute internasional, dan hingga kini perampungan rencana rute masih dibahas," ujarnya.
Untuk melayani penumpang, kata Sandi melanjutkan, saat ini sudah disiapkan 10 pesawat jenis Airbus A-320. Namun ia mengaku tak ingat, apakah pesawat tersebut dimiliki sendiri atau disewa. Yang jelas ke depan Mandala akan fokus melayani segmen penerbangan murah atau low cost carrier dengan sasaran penumpang masyarakat kelas menengah ke atas.
Sebelumnya, pada 13 Januari 2011 Mandala berhenti beroperasi karena masalah utang senilai Rp 800 miliar pada 271 kreditur, diantaranya para lessor atau pemilik pesawat. Setelah menutup kegiatan, maskapai ini mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, sembari mencari investor baru.
Akhir Februari 2011, para kreditor menyetujui untuk merestrukturisasi utang Mandala menjadi saham. Sebanyak 70,58 persen kreditor menyetujui restrukturisasi utang maskapai ini sebesar Rp 2,4 triliun. Manajemen Mandala kemudian menyatakan kembali beroperasi pada bulan Juni 2011.
Juru bicara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Israful Hayat, mengatakan, proses uji atau demo pesawat serta verifikasi kelengkapan pesawat itu akan dilakukan hingga pekan kedua Februari mendatang. "Jika proses ini selesai pada pekan ketiga Februari, pesawat Mandala sudah bisa terbang," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar